PERAN INDONESIA PADA ASEAN DALAM MASA PERANG DINGIN

(Sumber Gambar: https://www.bola.com/ragam/read/5022783/daftar-negara-asean-beserta-profilnya-yang-perlu-diketahui)

 Tujuan Pembelajaran 

Setelah kegiatan pembelajaran 1 ini diharapkan kalian dapat menganalisis peran Indonesia dalam ASEAN pada masa perang dingin dengan cermat dan penuh semangat serta dapat menunjukkan sikap kerjasama, saling menghargai dan cinta damai.

Uraian Materi

Pada era 1960-an dunia dihadapkan pada situasi rawan konflik, yaitu perebutan pengaruh ideologi negara-negara besar dan konflik antar negara di kawasan yang apabila dibiarkan dapat mengganggu stabilitas kawasan sehingga menghambat pembangunan. untuk menciptakan kawasan Asia Tenggara yang damai, aman, stabil dan sejahtera maka didirikanlah organisasi ASEAN yang merupakan perhimpunan Bangsa bangsa Asia Tenggara. Indonesia adalah salah pendiri organisasi ASEAN. Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) merupakan sebuah organisasi geopolitik dan ekonomi dari negara-negara di kawasan Asia Tenggara, yang didirikan di Bangkok, 8 Agustus 1967 berdasarkan Deklarasi Perbara oleh Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand. Organisasi ini bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial, dan pengembangan kebudayaan negara-negara anggotanya, memajukan perdamaian dan kestabilan di tingkat regional, serta meningkatkan kesempatan untuk membahas perbedaan di antara anggotanya dengan damai.

Pembentukan ASEAN tidak serta merta hanya karena kesamaan geografis masing-masing anggotanya saja, tapi juga karena adanya keinginan yang kuat antara negara anggotauntuk membangun kerjasama yang baik dibidang ekonomi, sosial, dan pengembangan kebudayaan bagi masing-masing negara anggota.Selain sebagai salah satu pemrakarsa berdirinya ASEAN, tentunya Indonesia juga memiliki peran tersendiri sebagai anggota ASEAN. Entah itu dalam bentuk program ataupun kerjasama antar sesama anggotanya.

Keberadaan ASEAN ternyata sejalan dengan sikap politik Indonesia yang mengacu politik bebas-aktif. Bebas yang dimaksud, berarti Indonesia tidak memihak blok manapun. Sedangkan aktif, berarti Indonesia turut serta mewujudkan perdamaian dunia. Peran Indonesia dalam mewujudkan perdamaian di kawasan Asia Tenggara ini terlihat saat Indonesia membantu mewujudkan perdamaian konflik di Kamboja dan Vietnam. Indonesia ditunjuk oleh ASEAN sebagai pihak penengah dalam konflik tersebut. Pada tahun 1988 sampai 1989, Indonesia menjadi tuan rumah Jakarta Informal Meeting (JIM) untuk menyelesaikan konflik antara Kamboja dan Vietnam. Indonesia berhasil memfasilitasi kedua negara untuk mendiskusikan dan menyelesaikan konflik. Pada kasus lainnya, yaitu saat pemerintah Filipina dan Moro National Front Liberation (MNFL) berkonflik. Kedua pihak tersebut akhirnya menyetujui perjanjian damai yang kala itu dipertemukan di Indonesia. Selain sebagai salah satu penggagas, Indonesia juga dipercaya untuk menyelenggarakan KTT ASEAN pertama. Saat itu, KTT ASEAN pertama sukses diselenggarakan di Bali pada 23-24 Februari 1976. Maka tak heran jika Indonesia juga dikenal sebagai penyelenggara KTT ASEAN pertama. Kelima perwakilan tersebut ialah Adam Malik (Indonesia), Tun Abdul Razak (Malaysia), S. Rajaratman (Singapura), Thanat Khoman (Thailand), dan Narciso Ramos (Filipina).


Sumber Rujukan:

Modul Pembelajaran SMA SEJARAH Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN (2020).


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pertanyaan Mengenai KTSP

Makalah Peranan Pendidikan Dalam Kehidupan Masyarakat

PERANG JEPANG-RUSIA (1904-1905)