Manajemen Kelas
Seperti
telah saya kemukakan dalam pembahasan sebelumnya mengenai manajemen sekolah,
manajemen kelas ini merupakan salah satu manajemen yang ada dalam lingkaran
manajemen pendidikan. Perlu diingat bahwa manajemen sekolah memiliki peranan
yang besar dalam proses terjadinya suatu pengajaran. Jaran Suatu pengajaran
akan berjalan dengan baik jika pengelolaannya baik pula.
Yang
perlu diperhatikan dalam manajemen/pengelolaan kelas adalah kita bisa
melihatnya dari 2 aspek. Aspek yang pertama mengenai manusia itu sendiri, serta
yang keduanya mengenai fasilitas. Mengenai Manusia (peserta didik dan Guru) yang dikelolanya berupa sikap emosional, tingkah laku, kedisiplinan dll. Sedangkan fasilitas sendiri yang dikelola berupa fasilitas dalam belajar mengajar seperti kenyamanan, tata ruang kelas, media dll.
Dalam
praktiknya, suatu kelas harus ada beberapa unsur untuk terselenggaranya
pembelajaran. Yaitu peserta didik, Guru serta fasilitas yang diperlukan dalam
kegiatan kelas. Yang sulit dalam pengelolaan kelas adalah mengatur manusia yang
ada di kelas tersebut. Mengapa demikian? Karena hal ini berkaitan dengan
emosional seseorang baik tingkah laku, kedisiplinan dll. Perlu diperhatikan
pula bahwa siswa atau peserta didik yang ada di kelas harusnya sesuai dengan
standar kapasitas di kelas. Dimana siswa biasanya berjumlah 20-30 orang. Namun
dalam realita di lapangannya peserta didik/siswa yang ada di kelas itu
melampaui batas maksimal bahkan sampai 50 orang. Disamping itu pula bahwa
bagaimana kelas itu harus senyaman mungkin baik dari tata letak kelas, serta
harus sebisa mungkin memanfaatkan sarana yang tersedia dalam kelas itu supaya
pembelajarannya tidak monoton.
Pengelolaan
kelas yang baik, perlu memperhatikan beberapa hal yaitu: Pertama, kehangatan dan
antusiasme. Hal ini akan menciptakan suasana kelas yang akan nyaman dan
menyenangkan bagi siswanya sehingga pembelajaran dapat ditangkap.
Kedua, Variasi. Variasi disini lebih menekankan bagaimana seorang guru
bisa menampilkan hal-hal yang baru serta inovasi. Selain itu variasi penggunaan
fasilitas atau media secara efektif. Misalkan pengaturan tempat duduk,
dimaksudkan agar pembelajarannya efektif.
Untuk
model yang lainnya tergantung dari kretifitas baik dari guru itu sendiri maupun
dari peserta didiknya.
Ketiga,
keluwesan. Disini peran dan kemampuan guru harus benar-benar memiliki
keterampilan yang baik guna untuk membuat strategi belajar yang baik serta
menghambat perilaku siswa yang kurang baik. Keempat, penanaman
kedisiplinan. Hal ini merupakan langkah akhir dari suatu manajemen kelas.
Mengapa demikian? Karena didalam kedisiplinan ini terjadi proses imitasi dari
seorang murid ketika guru itu memiliki kedisiplinan yang baik.
Komentar