Makalah Peranan Pendidikan Dalam Kehidupan Masyarakat
PERANAN
PENDIDIKAN DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT
MAKALAH
disusun untuk memenuhi salah satu
tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia
oleh
Temi Setiabudi 1101052
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH
FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2011
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis
panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan irodatnya dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Peranan Pendidikan Dalam Kehidupan
Masyarakat”. Yang bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Bahasa
Indonesia.
Sejalan dengan
kebutuhan dalam mengarungi samudera kehidupan yang global seperti saat ini,
maka diperlukan suatu alat yaitu berupa pendidikan. Mengapa pendidikan bisa
dibilang suatu alat? Karena pendidikan merupakan suatu proses dalam
memanusiakan manusia. maka peranan pendidikan sangat diperlukan dalam
masyarakat.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah yang sederhana ini tidak
luput dari bantuan berbagai pihak. Saya ucapkan terima kasih kepada bapak Daman
Huri selaku dosen mata kuliah Bahasa Indonesia yang telah mmbimbing , dan
kepada semuanya yang telah membantu baik dalam bentuk materi maupun imaterinya.
Makalah ini merupakan karya ilmiah yang banyak kekurangannya baik dalam
segi penulisan, bahasa, serta sistematikanya. Oleh karena itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bisa membangun demi kesempurnaan
makalah-makalah berikutnya. Semoga makalah ini bisa bermanfaat, baik bagi
penulis sendiri maupun bagi para pembacanya.
Bandung, Desember
2011
Penyusun
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
B. Rumusan
Masalah
C. Tujuan
Penulisan Makalah
D. Manfaat
Penulisan Makalah
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Pendidikan
B. Lembaga
Penyelenggara Pendidikan
C. Fungsi
dan Peranan Pendidikandalam Masyarakat
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada masa
sekarang ini pendidikan memiliki peranan yang sangat penting untuk menunjang
kehidupan manusia, karena pada dasarnya
manusia dalam melaksanakan kehidupannya tidak lepas dari pendidikan. Sebab,
pendidikan berfungsi sebagai meningkatkan kualitas manusia itu sendiri. Namun
realitanya, masih banyak masyarakat yang buta pemikirannya betapa pentingnya
pendidikan.
Tuntutan
pendidikan dalam kehidupan manusia sangat komplek, hal ini terbukti dengan
banyaknya orang yang tidak berpendidikan status sosialnya kurang diperhatikan
atau terkesampingkan. Misal dalam dunia kerja, banyak perusahaan yang menerima
para pekerjanya mula-mula ditanya pendidikan terakhir. Hal itu membuktikan
bahwa pendidikan pengaruhnya besar dalam kehidupan.
Dengan
diadakannya pendidikan, maka sedikitnya dapat memberikan wawasan dan
pengetahuan dengan mengembangkan potensi yang dimiliki setiap manusia sehingga
kehidupan masyarakat lebih baik.
Berangkat dari
hal itu, maka penulis mencurahkan ide dan gagasannya melalui sebuah makalah
yang sederhana ini supaya bisa memberikan wahana pembelajaran bagi pembacanya.
Makalah ini bertajuk “Peranan Pendidikan dalam Kehidupan Masyarakat”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang di atas, penulis merumuskan rumusan makalah sebagai berikut:
1. Apa
yang dimaksud dengan pendidikan?
2. Apa
saja lembaga penyelenggara pendidikan itu sendiri?
3. Apa
fungsi dan peranan pendidikan dalam kehidupan masyarakat?
C. Tujuan Penulisan Makalah
Sejalan dengan
rumusan masalah yang ada, makalah ini disusun dengan tujuan untuk mengetahui
dan mendeskripsikan sebagai berikut:
1. Pengertian
pendidikan
2. Lembaga
penyelenggara pendidikan
3. Fungsi
dan peranan pendidikan
dalam masyarakat
D. Manfaat Penulisan Makalah
Penyusunan
makalah ini semoga dapat memberikan manfaat dengan materi yang disampaikannya,
sebagai acuan dalam bidang pendidikan. Secara lebih kompleknya makalah ini
diharapkan bermanfaat bagi:
1. Penulis,
sebagai acuan dalam penulisan makalah berikutnya dan menambah pengetahuan
tentang pendidikan itu sendiri.
2. Pembaca,
sebagai media informasi dalam pembelajaran mengenai peranan pendidikan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Pendidikan
Pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan oleh
seorang dewasa terhadap pihak lain yang belum dewasa agar mencapai kedewasaan
(M.I. Soelaiman,1985). Artinya bahwa pendidikan merupakan suatu cara dimana
lebih menekankan terhadap keterkaitannya antara peserta didik dan pendidik.
Peserta didik dianalogikan sebagai orang yang belum dewasa, sedangkan pendidik
sendiri dianalogikan sebagai orang yang lebih dewasa. Dengan demikian
pendidikan tidak akan berdiri tanpa adanya dua aspek tersebut.
Sejalan dengan perkembangan pengetahuan manusia,
pengertian pendidikan dapat diuraikan dalam tiga bagian, yaitu: pengertian
pendidikan berdasarkan ruang lingkup, pengertian pendidikan berdasarkan
pendekatan ilmiah, dan pengertian pendidikan berdasarkan pendekatan sistem.
1. Pengertian
Pendidikan Berdasarkan Ruang Lingkup
Pengertian pendidikan berdasarkan ruang lingkupnya
dibagi menjadi tiga bagian yaitu: pengertian mahaluas, luas terbatas, dan
secara sempit.
a.
Mahaluas
Dalam ruang lingkup maha luas, pendidikan adalah
segala pengalaman belajar yang berlangsung dalam segala lingkungan dan
sepanjang hidup.
b.
Luas
terbatas
Pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan
keluarga, masyarakat dan pemerintah melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan
atau latihan, yang berlangsung di sekolah dan luar sekolah sepanjang hayat
untuk mempersiapkan peserta didik agar dapat memainkan peranan dalam berbagai
lingkungan hidup secara tepat dimasa yang akan dating ( Redja Mudyahardjo,
2001:11).
c.
Secara
sempit
Pendidikan adalah pengajaran yang diselenggarakan di
sekolah sebagai lembaga pendidikan formal. Artinya bahwa pendidikan lebih
menekankan pengaruh sekolah terhadap peserta didiknya sehingga dengan kemampuan
dan kecakapan yang diperolehnya dapat melaksanakan tugas-tugas sosialnya dalam
masyarakat kelak.
2. Pengertian
Pendidikan Berdasarkan Pendekatan Ilmiah
Sebelum membahas lebih jauh mengenai pengertian
pendidikan berdasarkan pendekatan ilmiah, kita cari tahu terlebih dahulu apa
pendekatan ilmiah dalam pendidikan itu sendiri? Pendekatan ilmiah dalam pendidikan
lebih diarahkan pada pendidikan sebagai empiris, artinya didasarkan apa adanya
yang terjadi.
Pengertian pendidikan berdasarkan pendekatan ilmiah
artinya berdasarkan pada kajian setiap karakteristik keilmuan dari setiap
disiplin ilmu yang dipersembahkan terhadap pendidikan. Dalam ruang lingkup ini,
pengertian pendidikan itu sendiri dapat dilihat dari berbagai aspek disiplin
ilmu yang lain, diantaranya: psikologi, sosiologi, antropologi, politik dan
ekonomi.
3. Pengertian
Pendidikan Berdasarkan Pendekatan Sistem
Pengertian pendidikan berdasarkan pendekatan sistem
dikatakan bahwa proses pendidikan itu sama dengan sebuah sistem. Sistem yang
mengatur keseluruhan dalam pendidikan, dimana dalam sistem tersebut diperlukan
input yang dapat diproses sehingga mengahsilkan output yang baik. Proses disini
adalah pendidikan yang dilakukan di suatu lembaga baik formal, informal maupun
nonformal.
Menurut Redja Mudyahardjo, pendidikan adalah
keseluruhan yang terintegrasi dari setiap aspek pendidikan, mulai dari input yang
diproses atau ditransformasikan oleh komponen-komponen pendidikan yang
berhubungan satu sama lain yang sesuai dengan fungsinya masing-masing berjalan
seiring seirama dalam mencapai tujuan pendidikan (output pendidikan ), yaitu
manusia terdidik yang mempunyai kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor.
B. Lembaga
Penyelenggara Pendidikan
1. Sekolah
Sekolah
merupakan lembaga formal yang diselenggarakan oleh pemerintah. Dimana semua
peraturan dan semua aspek di tentukan oleh aturan berupa UU yang mengaturnya. Sekolah
diharapkan bisa menjadi sentral dalam pendidikan terhadap peserta didiknya,
namun sekolah juga berharap orang tua bisa membantu dalam pendidikan kepada
anaknya agar bisa lebih terkontrol dengan baik.
Banyak jenis sekolah yang ada pada saat ini, baik yang
bersifat negeri sampai kepada sekolah yang masih dibawah naungan suatu yayasan
atau swasta. Dalam perkembangannya, munculah sekolah-sekolah yang bersifat
kejuruan.
2. Langgar
Langgar merupakan sebuah lembaga pendidikan yang
sangat sederhana. Pendidikan yang dilaksanakan biasanya berupa pendidikan agama
islam. Khusus di daerah perkampungan banyak ditemukan langgar-langgar selain
sebagai lembaga penyelenggara pendidikan, digunakan juga sebagai sarana ibadah.
Pembelajarannya pun masih tingkat dasarnya saja, seperti: belajar membaca
al-qur’an, rukun islam, dll.
Namun untuk di kota-kota besar tidak ditemukan lembaga
sejenis ini. Karena sudah adanya lembaga yang lebih besar yaitu pondok
pesantren
3. Pondok
Pesantren
Pondok
Pesantren merupakan pendidikan lanjutan setelah pendidikan yang dilaksanakan di
langgar. Sistem pendidikan semacam ini sudah berlangsung dari sejak zaman
Hindu/Budha termasuk di India. Pengajaran yang dilakukan di pesantren tidak
beda jauh dengan yang dilaksanakan di Langgar, namun yang membedakannya adalah
tingkatan dalam materi yang disampaikannya.
Baik
di pesantren maupun di langgar untuk zaman dahulu tidak diajarkan pengetahuan
umum, namun berbeda dengan saat ini banyak pesantren yang mengajarkan pula
pengetahuan umum. Sebagai contoh kita ketahui bersama seperti pesantren Gontor
di Ponorogo, dan masih banyak pesantren-pesantren yang sama seperti yang
dimaksud.
Adapun ciri-ciri pesantren adalah berpusat pada agama,
guru tidak digaji, merupakan suatu lingkungan khusus dimana guru dan murid
tinggal bersama-sama. (Pendidikan, 2011)
C. Fungsi dan Peranan Pendidikandalam Masyarakat
Sebagian
besar masyarakat modern memandang lembaga-lembaga pendidikan sebagai peranan
kunci dalam mencapai tujuan sosial. Pemerintah bersama orang tua telah
menyediakan anggaran pendidikan yang diperlukan secara besar-besaran untuk
kemajuan sosial dan pembangunan bangsa, untuk mempertahankan nilai-nilai
tradisional yang berupa nilai-nilai luhur yang termaktub dalam pembukaan UUD
1945 alinea ke-4 yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan diharapkan
bisa memupuk rasa takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, meningkatkan
kemajuan-kemajuan dan pembangunan politik, ekonomi, dan sosial demi tercapainya
tujuan pembangunan nasional.
Berbicara
tentang fungsi dan peranan pendidikan dalam masyarakat ada bermacam-macam
pendapat. Wuradji (1988) menyatakan bahwa pendidikan sebagai lembaga
konservatif mempunyai fungsi-fungsi sebagai berikut: (1) Fungsi sosialisasi,
(2) Fungsi kontrol sosial, (3) Fungsi pelestarian budaya Masyarakat, (4) Fungsi
latihan dan pengembangan tenaga kerja, (5) Fungsi seleksi dan alokasi, (6)
Fungsi pendidikan dan perubahan sosial, (7) Fungsi reproduksi budaya, (8)
Fungsi difusi kultural, (9) Fungsi peningkatan sosial, dan (10) Fungsi
modifikasi sosial.
Jeane H.
Ballantine (1983) menyatakan bahwa fungsi pendidikan dalam masyarakat itu
sebagai berikut: (1) fungsi sosialisasi, (2) fungsi seleksi, latihan dan
alokasi, (3) fungsi inovasi danperubahan sosial, (4) fungsi pengembangan
pribadi dan sosial.
Meta
Spencer dan Alec Inkeles (1982) menyatakan bahwa fungsi pendidikan dalam
masyarakat itu sebagai berikut: (1) memindahkan nilai-nilai budaya, (2)
nilai-nilai pengajaran, (3) peningkatan mobilitas sosial, (4) fungsi
stratifikasi, (5) latihan jabatan, (6) mengembangkan dan memantapkan hubungan
hubungan sosial (7) membentuk semangat kebangsaan, (8) pengasuh bayi.
Dari tiga
pendapat tersebut di atas, tidak ada perbedaan tetapi saling melengkapi antara
pendapat yang satu dengan pendapat yang lain.
1)
Fungsi
Sosialisasi.
Dengan adanya pendidikan diharapkan proses sosialisasi
dalam masyarakat bisa berjalan dengan baik. Sehingga proses sosialisasi bisa
berjalan dengan wajar
dan mulus. Oleh
karena, orang
tua dan keluarga berharap sekolah dapat melaksanakan proses sosialisasi
tersebut dengan baik. Dalam lembaga-lembaga ini guru-guru di sekolah dipandang
sebagai model dan dianggap dapat mengemban amanat orang tua (keluarga dan
masyarakat) agar anak-anak- memahami dan kemudian mengadopsi nilai-nilai budaya
masyarakatnya.
Sekolah
mengemban tugas untuk melaksanakan upaya-upaya mengalihkan nilai-nilai budaya
masyarakat dengan mengajarkan nilai-nilai yang menjadi way of life masyarakat dan bangsanya. Untuk memenuhi fungsi dan
tugasnya tersebut sekolah menetapkan program dan kurikulum pendidikan, beserta
metode dan tekniknya secara pedagogis, agar proses transmisi nilai-nilai
tersebut berjalan lancar dan mulus.
2) Fungsi kontrol sosial
Sekolah
dalam menanamkan nilai-nilai dan loyalitas terhadap tatanan tradisional
masyarakat harus juga berfungsi sebagai lembaga pelayanan sekolah untuk melakukan
kontrol sosial. Melalui pendidikan semacam ini individu bisa mengambil
nilai-nilai sosial dan melakukan interaksi dalam kehidupannya sehari-hari.
Sekolah
sebagai lembaga yang berfungsi untuk mempertahankan dan mengembangkan proses sosialisasi
serta kontrol sosial diharapkan bisa mendidik peserta didiknya lebih
berkualitas. Sehingga tatanan masyarakat bisa terjalin dengan baik. Selain itu,
sekolah juga berfungsi sebagai alat pemersatu dan segala aliran dan pandangan
hidup yang dianut oleh para siswa. Sebagai contoh sekolah di Indonesia, sekolah
harus menanamkan nilai-nilai Pancasila yang dianut oleh bangsa dan negara
Indonesia kepada anak-anak di sekolah.
3) Fungsi pelestarian budaya
masyarakat.
Sekolah di
samping mempunyai tugas untuk mempersatu budaya-budaya etnik yang beraneka
ragam juga harus melestanikan nilai-nilai budaya daerah yang masih layak
dipertahankan seperti bahasa daerah, kesenian daerah, budi pekerti dan suatu
upaya mendayagunakan sumber daya lokal bagi kepentingan sekolah dan sebagainya.
Sebagai
contoh adalah adanya kurikulum pendidikan yang mengadakan pelajaran muatan
lokal. Khusus di daerah Jawa Barat untuk pelestarian budaya di setiap sekolah
diwajibkan adanya muatan lokal yaitu mata pelajaran bahasa Sunda serta kesenian
setempat. Begitu juga untuk daerah-daerah yang ada di Indonesia, dimaksudkan
supaya siswa lebih cinta terhadap daerahnya serta tanah air.
4) Fungsi seleksi, latihan dan
pengembangan tenaga kerja
Jika kita
amati apa yang terjadi dalam masyarakat dalam rangka menyiapkan tenaga kerja
untuk suatu jabatan tertentu, untuk seleksi masuk suaru Perguruan Tinggi selalu
diadakan seleksi. Sebagai contoh untuk proses seleksi masuk sekolah tertentu
harus mengikuti ujian tertentu, harus menyerahkan nilai UN (ujian nasional)
atau NEM. Dan setelah penyerahan nilai itu maka dicari yang tinggi dari nilai
tertentu sampai nilai yang terendah. Namun jika nilai yang digunakan dalam
proses seleksi ini maka bagi yang mendapat nilai rendah harus menerima
perlakuan untuk masuk di sekolah dengan kualitas yang baik. Demikian pula untuk
mendapatkan jabatan pada pekerjaan tertentu, mereka yang diharuskan mengikuti
seleksi dengan berbagai cara yang tujuannya untuk memperoleh tenaga kerja yang
cakap dan terampil sesuai dengan jabatan yang akan dipangkunya.
5) Fungsi pendidikan dan perubahan
sosial.
Fungsi
pendidikan dalam perubahan sosial dalam rangka meningkatkan kemampuan peserta
didik yang analisis kritis berperan untuk menanamkan keyakinan-keyakinan dan
nilai-nilai baru tentang cara berpikir manusia. Pendidikan pada abad modern
telah berhasil menciptakan generasi baru dengan daya kreasi dan kemampuan
berpikir kritis, sikap tidak mudah menyerah pada situasi yang ada dan diganti
dengan sikap yang tanggap terhadap perubahan. Cara-cara berpikir dan
sikap-sikap tersebut akan melepaskan diri dari ketergantungan terhadap bantuan
orang lain. Dengan demikian peserta didik selain sebagai memahami perubahan
dalam kehidupan sosial bisa juga sebagai agen perubahan itu sendiri.
6) Fungsi Sekolah dalam Masyarakat
Di awal
telah disinggung mengenai adanya tiga bentuk pendidikan yaitu pendidikan
formal, pendidikan informal dan pendidikan nonformal. Pendidikan formal disebut
juga sekolah. Oleh karena itu sekolah bukan satu-satunya lembaga yang
menyelenggarakan pendidikan tetapi masih ada lembaga-lembaga lain yang juga
menyelenggarakan pendidikan. Sekolah sebagai penyelenggara pendidikan mempunyai
dua fungsi yaitu sebagai partner masyarakat dan sebagai penghasil tenaga kerja.
Sekolah sebagai partner masyarakat akan dipengaruhi oleh corak pengalaman
seseorang di dalam lingkungan masyarakat.(NN, fungsi dan peranan
pendidikan, 2010)
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan oleh
seorang dewasa terhadap pihak lain yang belum dewasa agar mencapai kedewasaan.
Sehingga dengan demikian pendidikan diharapkan bisa digunakan untuk
memanusiakan manusia. Dalam pendidikan sendiri perlu suatu penunjang yaitu
berupa lembaga yang menyelenggarakannya sehingga pendidikan bisa berjalan.
Diantara lembaga yang dimaksud bisa berupa sekolah, langgar, dan pondok
pesantren.
Sebagian besar masyarakat memandang bahwa lembaga-lembaga pendidikan sebagai
peranan kunci dalam mencapai tujuan sosial. Selain
itu, pendidikan diharapkan bisa menjawab dari semua fungsi yang ada.
B. Saran
Sejalan dengan perkembangan zaman, peranan pendidikan
sangat penting sekali dalam kehidupan masyarakat. Maka dari itu bagi para orang
tua jangan segan-segan untuk menyekolahkan anaknya, karena seorang anak tidak
akan selamanya hidup dalam cengkraman orang tua, karena mereka harus
bersosialisasi dengan masyarakat luar dimana dalam sosialisasi tersebut
diperlukan pendidikan.
Semoga dengan disusunnya makalah ini, diharapkan bagi
para pembaca bisa menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari betapa pentingnya
peranan pendidikan dalam kehidupan masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
NN. (2010, 03 27). fungsi dan peranan pendidikan. Retrieved 12
11, 2011, from peranan pendidikan dalam masyarakat:
e:///I:/fungsi-dan-peranan-pendidikan-dalam-masyarakat.html
Pendidikan, T. P. (2011). Landasan Pendidikan. Bandung: Sub
Kordinator MKDP Landasan Pendidikan.
Komentar